Kelapa parut adalah bahan yang sering kita temui di dapur, apalagi buat kamu yang hobi masak jajanan tradisional. Tapi ternyata, bahan sederhana ini bisa jadi sumber cuan kalau diolah jadi jajanan yang punya nilai jual. Nah, kalau kamu lagi cari ide usaha rumahan yang modalnya kecil tapi potensi untungnya lumayan, yuk simak analisa usaha jajanan dari kelapa parut berikut ini.
Artikel ini cocok banget buat kamu para pelaku UMKM atau pemula yang mau mulai bisnis makanan ringan berbasis kelapa. Kita akan bahas dari segi potensi pasar, modal, keuntungan, sampai strategi menjualnya!
1. Potensi Pasar Masih Sangat Besar
Kelapa parut banyak digunakan sebagai bahan utama maupun pelengkap jajanan khas Indonesia. Mulai dari klepon, serundeng, kue putu, ongol-ongol, kue talam, hingga cenil—semuanya menggunakan kelapa parut sebagai ciri khasnya.
Pasarnya pun luas, mulai dari ibu rumah tangga, anak sekolah, pekerja kantoran, hingga lansia yang kangen cita rasa tradisional. Bahkan di kota-kota besar, jajanan tradisional mulai naik daun lagi karena tren kuliner lokal yang terus berkembang.
Artinya, produk berbahan kelapa parut masih sangat diminati. Kamu tinggal fokus ke inovasi produk, branding, dan pemasaran agar lebih menonjol dibanding pesaing.
2. Modal Awal Terjangkau
Salah satu keunggulan usaha ini adalah modal awal yang tidak terlalu besar. Kamu bisa mulai dengan peralatan dapur yang sudah ada di rumah, bahan baku murah seperti kelapa, tepung ketan, gula merah, daun pisang, dan pewarna alami.
Estimasi modal awal:
-
Bahan baku harian: Rp150.000 – Rp250.000
-
Peralatan tambahan (jika dibutuhkan): Rp500.000 – Rp1.000.000
-
Biaya kemasan dan promosi: Rp100.000 – Rp200.000
Dengan modal sekitar Rp1 – 1,5 juta, kamu sudah bisa memulai produksi skala rumahan dan menjual ke tetangga, pasar, atau via online.
3. Keuntungan yang Menjanjikan
Misalnya kamu menjual 100 bungkus klepon per hari dengan harga Rp2.500 per bungkus, maka omzet harian bisa mencapai Rp250.000. Jika biaya produksi per bungkus hanya sekitar Rp1.000, maka keuntungan bersihnya bisa sekitar Rp150.000 per hari. Dalam sebulan, kamu bisa menghasilkan lebih dari Rp4 juta.
Tentunya ini bisa berkembang seiring kamu memperluas pemasaran, menambah varian produk, dan menjalin kerja sama dengan kafe, toko oleh-oleh, atau warung kopi lokal.
4. Inovasi Produk Jadi Kunci
Meski berbahan dasar kelapa parut, kamu bisa membuat produk yang lebih menarik dengan sedikit sentuhan modern:
-
Klepon isi cokelat atau keju
-
Kue talam dengan topping unik
-
Getuk pelangi yang fotogenik
-
Dadar gulung dengan warna-warni alami
Kreativitas dalam rasa, bentuk, dan kemasan akan membuat produkmu lebih mudah diterima pasar kekinian, terutama generasi muda yang suka jajanan unik dan Instagramable.
5. Tips Menjaga Kualitas dan Efisiensi
Kelapa parut termasuk bahan yang mudah basi jika tidak disimpan dengan benar. Untuk menjaga kualitas produk, pastikan:
-
Menggunakan kelapa segar setiap hari
-
Menyimpan parutan dalam wadah tertutup dan bersih
-
Memproduksi dalam jumlah sesuai kebutuhan harian
Agar proses produksi lebih efisien, kamu bisa mempertimbangkan menggunakan mesin pemarut kelapa yang praktis dan hemat waktu, apalagi saat pesanan mulai meningkat.
6. Pemasaran yang Efektif
Gunakan media sosial seperti Instagram, TikTok, dan WhatsApp untuk memperkenalkan produk kamu. Buat konten seputar proses pembuatan, testimoni pelanggan, hingga tips seputar jajanan tradisional.
Kamu juga bisa menggunakan sistem pre-order mingguan atau harian agar lebih mudah mengatur produksi. Jangan lupa buat label dan nama brand yang unik biar lebih dikenal pelanggan.
Untuk strategi lebih lengkap, kamu bisa cek artikel Rahasia Lezatnya Jajanan dari Kelapa Parut Tradisional yang bisa jadi panduan tambahan buat kamu yang serius memulai bisnis ini.
